Jilbab atau hijab..??
Kenapa..??
Mengapa..??
Aku tidak tahu harus menjawab apa pada saat itu tentang hijab, tapi yang pasti ada perasaan kuat yang ingin dicapai ketika pada saat itu aku ingin kembali dan pulang kehadirat Illahi dengan menunjukkan pakaian taqwa ini kepadaNYA dengan rasa bangga.
Setelah menjelajahi beberapa proses sudah bukan waktunya lagi aku mencari kebahagiaan dalam hal kenikmatan dunia yang sementara berupa hangout kesana kemari tanpa tujuan,shopping yang tak jelas, atau nonton bioskop yang berjam2 tanpa sedikitpun memberi manfaat.
Kemudian aku berpikir dengan semuanya. Apakah itu akan memberi kebahagiaan yang aku cari selama ini, lalu Dimanakah sesungguhnya Kebahagiaan itu sendiri.??
Ketika pada saat itu aku melihat seorang wanita yang memakai jilbab lebar dicampus yang tak lain adalah dosenku sendiri begitu damai dan sejuk memandang wajahnya Ya Allah indahnya, SubahanAllah ^_^.. Karena emang pada saat itu aku memakai jilbab dalam versi lain yang suka melingkar kemana2 jilbabnya.
Perlahan demi perlahan metamorfosis itu kujalani sedikit demi sedikit memahami satu hal bahwa Allah lebih menyukai perempuan muslimah yang menutup aurat dengan jilbabnya. Karena perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yg soleha.
Aku pun mulai menyadari kekeliruan cara diriku berpakaian dan aku pun memulainya dari awal. IYA hanya ini langkah awal diriku. HANYA ini...
Tanpa tersadari olehku ada sesuatu yang masuk mengajakku dan menarikku untuk melepas semua pakaian yag tak pantas dipakai oleh seorang wanita. Tanpa kusadari juga aku mulai mencintai sesuatu hal2 yang berbau akan CintaNYA,walaupun banyak dari beberapa kalangan yang heran,tp it’s OK ^_^.
Perubahan ini membawa diriku akan arus derasnya kebaikkan dan kedamaian, aku pun terhanyut dalam danau tilawah, terdampar dipadang subur yg berisi oleh dzikir yang bermahkotakan Alquran dan Hadist dan tiba2 akupun mencintai Qiyamul Lail dalam kalimat taubah dan hamdalah, dalam proses sedemikian rupa aku mulai memperbaiki pakaianku dengan pakaian taqwa. Aamiin InsyaALLAH.
Untuk pribadiku sendiri jilbab adalah simbol dari ketaqwaan kita terhadap Allah dan dalam sosialnya jilbab dapat menjaga diri terhadap tarikan magnet kebahagiaan sementara. Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup dan akan menarik jika tidak terlihat dan menjadi sebuah misteri yang tidak akan pernah tahu jawabanya kecuali merasakannya.
Sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan yang tersembunyi dengan baik dan terjaga yang bernilai tinggi.
Iya, inilah diriku yang tidak pernah punya jawaban mengapa tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena pribadi sendiri tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika airmata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahanku atas semua yang ALLAH titipkan kepadaku, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan hatiku, ketika jilbabku menutup dadaku, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasanku saat ini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya aku cari kemarin …
Bismillah hatiku jiwaku akan kupasrahkan dan tetap beristiqomah dijalanNYA. Aamiin InsyaAllah
Kenapa..??
Mengapa..??
Aku tidak tahu harus menjawab apa pada saat itu tentang hijab, tapi yang pasti ada perasaan kuat yang ingin dicapai ketika pada saat itu aku ingin kembali dan pulang kehadirat Illahi dengan menunjukkan pakaian taqwa ini kepadaNYA dengan rasa bangga.
Setelah menjelajahi beberapa proses sudah bukan waktunya lagi aku mencari kebahagiaan dalam hal kenikmatan dunia yang sementara berupa hangout kesana kemari tanpa tujuan,shopping yang tak jelas, atau nonton bioskop yang berjam2 tanpa sedikitpun memberi manfaat.
Kemudian aku berpikir dengan semuanya. Apakah itu akan memberi kebahagiaan yang aku cari selama ini, lalu Dimanakah sesungguhnya Kebahagiaan itu sendiri.??
Ketika pada saat itu aku melihat seorang wanita yang memakai jilbab lebar dicampus yang tak lain adalah dosenku sendiri begitu damai dan sejuk memandang wajahnya Ya Allah indahnya, SubahanAllah ^_^.. Karena emang pada saat itu aku memakai jilbab dalam versi lain yang suka melingkar kemana2 jilbabnya.
Perlahan demi perlahan metamorfosis itu kujalani sedikit demi sedikit memahami satu hal bahwa Allah lebih menyukai perempuan muslimah yang menutup aurat dengan jilbabnya. Karena perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yg soleha.
Aku pun mulai menyadari kekeliruan cara diriku berpakaian dan aku pun memulainya dari awal. IYA hanya ini langkah awal diriku. HANYA ini...
Tanpa tersadari olehku ada sesuatu yang masuk mengajakku dan menarikku untuk melepas semua pakaian yag tak pantas dipakai oleh seorang wanita. Tanpa kusadari juga aku mulai mencintai sesuatu hal2 yang berbau akan CintaNYA,walaupun banyak dari beberapa kalangan yang heran,tp it’s OK ^_^.
Perubahan ini membawa diriku akan arus derasnya kebaikkan dan kedamaian, aku pun terhanyut dalam danau tilawah, terdampar dipadang subur yg berisi oleh dzikir yang bermahkotakan Alquran dan Hadist dan tiba2 akupun mencintai Qiyamul Lail dalam kalimat taubah dan hamdalah, dalam proses sedemikian rupa aku mulai memperbaiki pakaianku dengan pakaian taqwa. Aamiin InsyaALLAH.
Untuk pribadiku sendiri jilbab adalah simbol dari ketaqwaan kita terhadap Allah dan dalam sosialnya jilbab dapat menjaga diri terhadap tarikan magnet kebahagiaan sementara. Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup dan akan menarik jika tidak terlihat dan menjadi sebuah misteri yang tidak akan pernah tahu jawabanya kecuali merasakannya.
Sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan yang tersembunyi dengan baik dan terjaga yang bernilai tinggi.
Iya, inilah diriku yang tidak pernah punya jawaban mengapa tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena pribadi sendiri tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika airmata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahanku atas semua yang ALLAH titipkan kepadaku, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan hatiku, ketika jilbabku menutup dadaku, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasanku saat ini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya aku cari kemarin …
Bismillah hatiku jiwaku akan kupasrahkan dan tetap beristiqomah dijalanNYA. Aamiin InsyaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar